Ketika Zainu dan Azalia Sakit
Sudah menjadi kebiasaan, jika sakit, keduanya selalu barengan dan samaan.
Bedanya, Azalia selalu lebih cepat sembuhnya karena ia mudah dikasih obat. Sementara Zainu, ia banyak menolak dan membentengi diri ketika diberi obat.
Seperti halnya ketika sakit saat ini, Azalia yang dalam 4 hari sudah pulih, tidak berbanding lurus dengan Zainu yang masih lemah, lesu, dan tidak berdaya dengan sakit yang menimpanya.
Hingga akhirnya saya dan istri putuskan untuk opname Zainu di klinik.
Kami kadung khawatir, Zainu mencret setiap hari. Ia sulit diberi makan, obat, dan bawaannya terlihat lemah, sorot matanya pudar dan sayu.
Badannya lunglai tidak berisi, otot-ototnya lembek, dan terkadang terlihat menggigil gemetaran. Sesekali ia pun muntah-muntah.
Ketika opname, hal yang tersulit bagi kami orang tuanya adalah ketika menghadapi pemasangan infus. Kami tahu watak Zainu yang pasti akan menolak dan berontak.
Dan itu benar terjadi.
Pemasangan infus pada Zainu dilakukan sambil saya pangku. Ia menangis, menjerit, dan berontak tidak karuan. Bahkan selang infus yang sudah terpasang sempat ia cabut hingga darah dan cairan infus berceceran.
Setelah cukup lama ngadat, akhirnya Zainu berhenti menangis dan kemudian tertidur setelah dipangku ibunya.
Begitulah.
___________
Update:
Zainu dirawat selama 3 hari 2 malam di klinik. Dan Alhamdulillah saat ini Zainu sudah membaik.
Ia sudah bisa kembali bermain dengan Azalia.
#sembuh #sehat