Dimanakah Tukang Kokek Sekarang?
Dulu saat kanak-kanak, saya adalah salah satu dari pelanggan tukang kokek. Namn kini, tukang kokek sudah jarang ditemukan, bahkan mungkin sudah punah.
Apa itu tukang kokek?
Untuk menjelaskan apa itu tukang kokek, ingatan saya harus menerawang ke masa kanak-kanak. Ke masa dimana saya hidup sekitar 20 tahun yang lalu.
Tukang kokek adalah sebutan untuk pengepul barang rongsok yang biasa keliling ke kampung-kampung. Ia biasa membawa sebuah alat yang terbuat dari botol air mineral yang bila ditekan akan menghasilkan semacam bunyi "kokek".
Ia banyak menarik perhatian anak-anak di masa lalu. Termasuk saya.
Bahkan dulu saya suka menunggu kehadiran tukang kokek. Sebab jika tukang kokek datang, saya bisa menukar barang-barang rongsok dengan cemilan ciki curah yang selalu dia bawa dalam sebuah kantong plastik besar.
Saya sering menyiapkan barang-barang rongsok untuk ditukar dengan ciki. Di rumah, saya sengaja menyimpan rongksok seperti botol bekas handbody, keler bekas, ember bekas, dan lain sebagainya. Hal itu saya lakukan agar ketika tukang kokek datang saya tidak perlu lagi kelimpungan mencari rongsok hanya untuk sekedar mendapatkan ciki.
Dulu, banyaknya ciki yang saya dapatkan tergantung dari jumlah barang rongsok yang saya serahkan. Semakin banyak rongsoknya, maka semakin banyak cikinya. Tapi umumnya saya kebanyakan mendapat secangkir atau dua cangkir ciki curah tersebut.
Uniknya lagi, ciki yang diberikan selalu tidak pakai kemasan. Saya tidak ambil pusing sebab saya biasa menjadikan ujung baju bagian depan saya untuk mewadahi ciki yang diberikan, Kalau dalam bahasa saya istilahnya disebut dikandungan.
Saya cukup mengangkat ujung baju bawah bagian depan kemudian mengasongkannya ke tukang kokek. Ia lantas akan memberi saya ciki yang ditakar dengan gelas dan membaurkannya ke ujung baju yang sudah saya siapkan.
Setelah itu saya memakannya langsung sambil jalan-jalan. Satu tangan saya memegang ujung baju, satunya lagi mencicipi ciki yang didapatkan dari tukang kokek.
Sayangnya, kini tukang kokek sudah sulit ditemukan. Pedahal ia sangat worth it untuk menyelesaikan sebagian permasalahan penanganan sampah. Saya pikir, konsep bank sampah sekarang masih kalah hebat dengan konsep gerilyanya tukang kokek.