Apa Salah Saya Bersihin Toren Air?

Ang Rifkiyal
Tragedi: Apa Salah Saya Bersihin Toren Air?


Saya pun akhirnya termenung di atap rumah. Bingung dengan apa yang baru saja terjadi. Masih mengumpulkan nyawa sambil menulis tulisan ini.


Baru kali ini saya merasakan tersengat listrik tapi serasa dibanting palu. Pedahal dulu saat masih kecil saya cukup sering tersengat listrik. Tapi rasanya tidak seperti ini, hanya mirip seperti digigit semut.


Malah kalau tidak sengaja tersengat sekali, saya suka menyentuhnya sekali lagi untuk mengecek bahwa saya benar-benar tersengat dari benda tersebut. Dan jika memang tersengat rasanya tetap seperti sedang digigit semut. Hanya mungkin ada efek getarannya saja.


Namun yang baru saja terjadi sungguh berbeda. Saya tidak tahu bagaimana mulanya. Sepertinya saya tidak sengaja menyentuh aliran listrik dari kabel otomatis toren.


Ketika saya mau membersihkan sisa air kotor yang ada di toren, tiba-tiba saja ada hempasan angin yang kuat menerpa wajah. Tapi rasanya seperti dibanting palu. Penglihatan saya langsung gelap, tapi saya masih ingat sekilas ada kilatan petir di muka saya.


Sangat cepat kejadiannya, mungkin hanya satu detik saja. Tapi membuat saya linglung.


Ketika saya bisa melihat lagi. Saya sempat lupa beberapa detik dengan apa yang sedang saya lakukan. Saya hanya sadar ada toren di depan saya sambil merasakan kepala yang pusing serta pundak yang terasa berat dan sakit.


Saya melihat kabel otomatis pengatur air toren terbuka. Saya merasakan ada bau seperti bau bulu terbakar.


Tragedi saat membersihkan toren air


Ketika memori saya kembali, saya kemudian tersadar bahwa saya baru saja tersengat listrik tegangan tinggi. Saya bergegas angkat kaki ke tempat kering. Duduk sejenak dengan jantung berdebar. Saya beristighfar.


Kepala terasa pusing dan pundak terasa berat. Serasa habis dipukul.


Saya melihat hape terendam air. Tergeletak di lantai. Saya bisa melihatnya karena lampu kedipnya menyala. 


Saya tidak ingat bagimana hape tersebut bisa ada di sana. Pedahal sebelum kesetrum hape tersebut sedang saya pegang untuk dijadikan senter. Dan saya benar-benar tidak ingat bagaimana proses lepasnya hape tersebut dari tangan saya.


Saya ragu untuk mengambilnya. Takutnya ada tegangan listrik. Saya sentuh dulu air yang menggenanginya dengan cepat, takutnya mengadung tegangan listrik. Setelah terasa aman, baru saya ambil dan saya keringkan. Untungnya masih tetap hidup dan berfungsi.


Sambil menenangkan diri, kemudian saya coba menulis. Di para (atap) rumah. Di tempat toren 1000 liter itu ditaruh. Menenangkan diri.


Alhamdulillah masih diselamatkan, kedah hati-hati, catatan kanggo kapayun na.